We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.

raison de mourir (EP)

by madsure & gosal

/
  • Streaming + Download

    Includes high-quality download in MP3, FLAC and more. Paying supporters also get unlimited streaming via the free Bandcamp app.
    Purchasable with gift card

      name your price

     

1.
Intro 01:29
2.
Batin yang bersimpuh, alasan ragu berpaut Ranting telah rapuh, balasan guguran daun Rakit asa yang usang di jalan tak kunjung usai Lautan tak berujung dan daratan tak pernah sampai Tepati janjimu bertemu, lari pun tak sempat Dalam rekam dari sisa lara tanya kemarin Tunggangi kudamu dan berkunjung di banyak tempat Percuma kau agam! Yang lemah datang kemari Lumuh sebab hilangnya genggaman tangan Saat subuh beradu selepas malam penghabisan Mirih di tanah tandus, marah tuk berhati lapang Perih yang berhembus, mudah jadi pesakitan Padan yang mana? Jika ini soal timbangan Kutukan yang sama dibunuh malan yang menghujam Badan tersisa dari raka, mustahil disatukan! Dibesarkan sepi, ditinggalkan berpahat rencam Redup yang bertambah tuk merebut sisa serkah Tuli pada apa pun, tulis ini tuk siapapun "Merambah pada hidup yang kau sebut berkah Celaka bagimu, bagianmu hanya meminta ampun!" Sabur di depan cermin tuk kabur mencuri wajah Solekanmu yang berupa balutan sesal dan sesak Rajin mengirim kabar pada arah yang salah Menjaga rubuh-mu yang makin kehilangan tegak
3.
Pirau 02:49
Hades: "No soul return from my kingdom." Orfeus: "Love is stronger than death." Hades: "Haha . . . Nothing is stonger than death, little musician. Here, I'm the bold audience at theatre." Verse 1: Peluh yang kau susun dan tangismu yang jujur Peluk berangsur pergi sebelum dada membusung Satu yang kau pinta: "digantung bak Pinata" Hancurkan tubuhmu yang berisi sesal dan cinta Jadi tarik kembali rindu yang tertinggal Usai menautkan diri demi hari dan tanggal Tutup jurnal hidupmu yang masih tersimpan Beralih ke tepian dan merasa kesepian Kau tak perlu fokuskan diri pada korpus Bahasamu yang pupus saingi hasrat Orfeus Dalam kamus lengkap bahasan soal kalbu Kabulkan tiap harap yang kabur dan kelabu Labuhkan doa yang teruntai sepanjang jalan Mampukah tetap utuh meskipun dibantai zaman "Karena tinta yang hitam," tulisnya "bak azimat" Dengan surat digenggam tak pernah salah alamat * 21/23 dengan tanggal yang kau pintal Tinggal satu yakni aku menunggu tanpa meminta Ada yang lebih abadi selain Api Promothea Sebutkan di tiap lembar, ia bernama Cinta 21/23 dengan jejak yang tertinggal Tinggal satu yakni aku menunggu takkan menyesal Ia lebih abadi dari Api Promothea Hapuskan di tiap lembar, ia bernama Cinta Verse 2: Harapan adalah mimpi orang yang terjaga Tahapan terlewati meski ada rasa janggal Ganjal keraguan dengan kenangan di tangan Tanggalkan kemauan dan tinggalkan yang ditangkap Rajah yang kau pahat dan doa yang tersemat Wajah yang kau lukis, tuliskan di tiap tempat Sempat berdalih berikan ruang untuk mengalah Sekat berganti? Haram gunakan opsi menyerah Rapikan sakit dengan amarah melekat Sangsikan yang pergi dan juga apa yang terlewat Kau bangunkan diri dengan gagap di tiap pagi Rajin berguru sepi, ukiran di tiap sisi Dengan pirau di ujung pisau yang tumpul Banyak risau kunjungi limbung saat terkumpul Tertumbuk apa yang datang dan linglung pun hadir Kau bersiap pergi dan rebut bagian dari takdir
4.
RA(w)FOREVER 02:18
Aku yang menyaru memburumu di hutan Hutang yang tak lunas, baumu penuhi ruang Habis gelap mataku, tak ada yang bertahan Sisa semalam ku berjalan tak ada jalan pulang Ku sering sebut hangat itu sebagai rumah Ketuk pintu yang rapuh ia akan terbuka Pantaskah ku rebut cinta yang hanya singgah? Meskipun yang kudapat hanya sakit dan luka Jejak yang kau tinggal dan rekaman ingatan Berupa sajak dan doa yang tak pernah terkabul Tiap harap kubuang hingga tak tersisa Aku hanya pantun basi, tak ada yang terhibur Dengan hati yang tulus, perhatikan yang kutulis Pesan yang tak sampai sekalipun tak berkesan Jalan tak mulus nantikan terjalnya bukit Aku merindumu tuk sampaikan semua keluh kesah Aku yang mencari tubuhmu di balik gunung Parau suaraku 'kan terdengar bersama mendung Dalih ku tetap sama: menunggumu sampai mati Suar ku tembak ke langit ku berharap diberkati Ku rajin merakit jurnal yang kita buat Sesekali ingin kubakar, tak sudi ku buang Mengarsip semua kutukan yang kau titipkan Ku sering mengarsir kenangan yang masih tersimpan Raga yang kau bagi, berharap datangnya pagi Rupa yang berubah, menunggu sampai beruban Jumut di kala tak ada tempat untuk berlari Hadirkan yang teringat dan rawat meski tak sejalan Pastikan yang hilang tetap mengisi ruang Sekalipun ku ulang semua akan tetap sama Temukan dirimu yang bermimpi di ujung jurang Bahwa jawabnya tak berganti: "tak bisa bersama"
5.
Batin yang bersimpuh, alasan ragu berpaut Ranting telah rapuh, balasan guguran daun Rakit asa yang usang di jalan tak kunjung usai Lautan tak berujung dan daratan tak pernah sampai Tepati janjimu bertemu, lari pun tak sempat Dalam rekam dari sisa lara tanya kemarin Tunggangi kudamu dan berkunjung di banyak tempat Percuma kau agam! Yang lemah datang kemari Lumuh sebab hilangnya genggaman tangan Saat subuh beradu selepas malam penghabisan Mirih di tanah tandus, marah tuk berhati lapang Perih yang berhembus, mudah jadi pesakitan Padan yang mana? Jika ini soal timbangan Kutukan yang sama dibunuh malan yang menghujam Badan tersisa dari raka, mustahil disatukan! Dibesarkan sepi, ditinggalkan berpahat rencam Redup yang bertambah tuk merebut sisa serkah Tuli pada apa pun, tulis ini tuk siapapun "Merambah pada hidup yang kau sebut berkah Celaka bagimu, bagianmu hanya meminta ampun!" Sabur di depan cermin tuk kabur mencuri wajah Solekanmu yang berupa balutan sesal dan sesak Rajin mengirim kabar pada arah yang salah Menjaga rubuh-mu yang makin kehilangan tegak
6.
Outro 02:00

about

madsure & gosal - raison de mourir (EP)

Ini adalah kolaborasi kedua Madsure dengan Gosal, yang sebelumnya telah menggarap Death of Idols EP, yang rilis di penghujung tahun 2020 silam. Masih dalam format yang sama, keseluruhan beat dimasak oleh Madsure, dan penulisan lirik masih dipegang oleh Gosal — tak lebih, tak kurang. Keduanya mengakui bahwa EP ini sebenarnya jauh dari kata rampung, terutama banyak alasan untuk tidak membereskannya. Beberapa nomor pernah dirilis dalam bentuk single atau pelengkap di salah satu mixtape yang pernah di rilis Skeptical Records. Berisikan 5 track utama + 1 remix, EP ini terlihat begitu personal; merangkum perjalanan perasaan dan cinta salah satu dari mereka atau pun perjalanan mereka masing-masing yang harus karam dan mungkin ada baiknya mengumpat karenanya. Selamat mendengarkan!

- Skeptical Records

credits

released January 31, 2024

SX-031


All lyrics were written by Gosal
All music produced by Madsure
All tracks recorded at Skeptical Records
Raw mixed and mastered by Skeptical Records
Artwork & graphic design by Nis-tsegid

license

all rights reserved

tags

about

Skeptical Records Yogyakarta, Indonesia

@skepticalrecords

Tentacles of miracles

contact / help

Contact Skeptical Records

Streaming and
Download help

Redeem code

Report this album or account

If you like raison de mourir (EP), you may also like: